0 Kanker Paru vs Asap Rokok

Posting Di Anda Perlu Tahu

 

Sobat bisnis corner, anda perlu tahu yang satu ini “Kanker Paru vs Asap Rokok”. Pada waktu yang lalu, dunia berita dan surat kabar digemparkan oleh berita tentang fatwa Haramnya Rokok yang di keluarkan oleh Majelis Tarjih PP Muhamadiyah. Hal yang melatarbelakangi munculnya fatwa Haramnya Rokok adalah karena rokok mempunyai dampak buruk bagi kesehatan. Setelah fatwa ini ditetapkan maka muncul lah Pro dan Kontra dari berbagai kalangan, terlepas dari semua itu maka kita lihat fakta bahwa rokok adalah salah satu penyebab kanker paru.

Berikut saya bawakan artikel yang ditulis oleh dr. Aniek Rachmawati dengan judul Kanker Paru vs Rokok. Selamat Membaca….

Oleh dr. Aniek Rachmawati

Isu pemanasan global insya Alloh sudah akrab di telinga kita. Tahukah anda bahwa rokok merupakan salah satu sumber pemicu pemanasan global yang sangat membahayakan bumi kita?

Di samping itu rokok juga menjadi biang keladi makin tingginya kasus kanker paru di dunia. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa 80% terjadinya kanker paru sangat berkaitan dengan kebiasaan merokok. Merokok memang merupakan faktor resiko terbesar penyebab terjadinya kanker paru yang meningkatkan pertumbuhan sel kanker tak terkendali dalam jaringan paru. Bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam rokok dapat memicu terjadinya kanker paru dan merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker.

Angka kejadian atau prevalensi terjadinya kanker paru diketahui cukup tinggi dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Menurut hasil sebuah penelitian pada tahun 2004, sebanyak 1,3 juta kasus kanker paru dan bronchial dilaporkan terjadi setiap tahun di seluruh dunia dan menyebabkan 1,1 juta orang meninggal dunia. Secara keseluruhan, hanya sekitar 20% penderita kanker paru yang bisa bertahan hidup setelah di diagnosa terkena kanker paru.

Tentang Kanker Paru

Di bandingkan dengan kanker lain, kanker paru adalah kanker yang terbanyak pada pria dan merupakan penyebab kematian tertinggi. Kebanyakan kasus usia lebih dari 35 tahun, pria dibanding wanita 4 : 1 sampai 9 : 2. Umumnya datang pada stadium lanjut sehingga keberhasilan pengobatan kecil sekali.

Penyebab

Kanker paru merupakan salah satu tumor ganas yang mempunyai hubungan dengan zat karsinogen. Dari banyak zat karsinogen tersebut antara lain:

• Asap rokok. Dalam asap rokok terkandung tar, yaitu suatu senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik
• Asap mobil
• Asap pabrik/industri
• Asap tambang
• Debu radioaktif/ledakan nuklir
• Beberapa zat kimia, antara lain: asbes, arsen, krom dll.

WHO melaporkan adanya hubungan nyata secara statistic antara kebiasaan merokok dengan kekerapan tumor-tumor ini. Faktor yang berpengaruh antara lain:

• Jumlah batang rokok yang di hisap setiap hari
• Dalamnya hisapan
• Lamanya kebiasaan merokok

Mereka yang merokok 20 batang perhari selama 40 tahun mempunyai resiko terkena kanker paru delapan kali lebih besar dibandingkan mereka yang merokok 40 batang per hari selama 20 tahun.

Selain itu, perokok pasif pun memiliki resiko untuk terkena kanker paru yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak tercemar asap rokok. Resiko kanker paru pada mereka yang berpasangan dengan perokok adalah 25% lebih besar dibandingkan mereka yang tidak terpapar oleh asap rokok, sedangkan mereka yang terpapar oleh asap rokok di lingkungan sekitarnya memiliki resiko kanker yang meningkat sekitar 17%.

Gejala dan Tanda

Kanker paru mempunyai gejala yang bervariasi tergantung dari letak tumor, di bagian permukaan ataukah central (dalam). Kanker yang terletak di bagian dalam paru umumnya memberikan gejala batuk karena iritasi intra bronchial (dalam saluran napas-bronkus), sesak nafas karena obstruksi (sumbatan) bronchial, nyeri dada, mengi, batuk berdarah karena pecahnya pembuluh darah, serta kadang-kadang muncul gejala pneumonia dengan demam, batuk, dan sesak napas.

Sedangkan tumor yang terletak lebih permukaan umunya tidak menyebabkan gejala sumbatan pada paru, bahkan kadang tidak menimbulkan gejala sama sekali. Tetapi bila timbul keluhan umunya adalah batuk dan nyeri dada karena gesekan pleura parietal (selaput pembungkus paru) dengan dinding dada.

Diagnosis

Alat utama mendeteksi kanker paru adalah Radiology (Roentgen), Bronkoskopi dan Sitology. Roentgen serial dada tiap 6 bulan dikatakan dapat mendiagnosis dini adanya kanker paru.CT Scan membantu membedakan tumor yang dicurigai. Bronkoskopi dengan biopsy (alat dimasukkan ke saluran napas kemudian sel tumor diambil untuk diperiksa dengan mikroskop)merupakan teknik yang paling baik untuk tumor yang letaknya di sentral (dalam). Pemeriksaan Sitology (sel) dahak, bilasan bronkus, cairan pleura juga merupakan cara yang penting untuk menemukan sel-sel kanker ini.

Pengobatan

Sebelum pengobatan, jenis tumor, stadium dan performa klinik penderita ditentukan lebih dahulu. Perangai biologis berupa lokasi, penyebaran, dan pengaruh fungsional juga ambil peran. Satu tumor paru yang histologis ganas bisa jadi tidak fatal (mematikan) apabila dia tumbuh lambat dan dioperasi sampai bersih sebelum menjalar ke mana-mana.

Pengobatan kanker paru secara umum meliput:

• Pembedahan
• Radioterapi (penyinaran)
• Kemoterapi (obat-obatan)
• Imunoterapi

Tentang Imunoterapi

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hasil yang baik pada pemberian imunoterapi. Karena pada penderita kanker paru terjadi penurunan jumlah Lmfosit-T (salah satu sel imun / pertahanan). Penurunan imunitas terutama terjadi pada keadaan metastatik (kanker sudah menyebar). Keuntungan setelah pemberian imunostimulator adalah: angka kelangsungan hidup yang meningkat, dan menghindari gangguan toksik hematologik (kerancunan darah) akibat sitostatika.

Setelah mengetahui secara global tentang kanker paru, masihkah anda terus merokok.

Kepustakaan:

- Buku Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, Jakarta 1996

- http://rokok.komunikasi.org/

(Sumber artikel: Al Mawaddah edisi ke 10 tahun ke 1)

Bisnis Online Corner

Komentar →